Sabtu, 05 Juli 2008

Baby Lobster Peluang Usaha yang Berorientasi Ekspor


Oleh: Kaharuddin, Sidrap
Jika ingin mempunyai usaha tambahan sebagai penunjang kebutuhan sehari-hari, pembudidayaan lobster air tawar (baby lobster) bisa dijadikan alternatif pilihan. Slain biaya operasional dan investasinya murah, pendapatan dari beternak baby lobster cukup menjanjikan. Paling tidak dalam kurun waktu setahun, penghasilan akan bertambah Rp 2,8 juta hingga 15 juta per ulan.Menurut Kepala Suku Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Jakpus, Sigit Budihardjo, uang yang diinvestasikan untuk keperluan ini termasuk biaya operasional, akan kembali tidak sampai satu tahun. “Dijamin, tidak sampai setahun modal kembali,” tegasnya, usai membuka pelatihan tentang teknik dan tata cara pembudidayaan jenis udang besar bagi 20 petani ikan hias di wilayah Jakpus, pekan lalu.Kenapa murah? Karena modal awal bagi yang ingin memulai sebagai peternak baby lobster hanya Rp 4.150.000. Dana sebesar itu terbagi untuk membeli 3 set induk baby lobster Rp 1.500.000 setiap set terdiri dari 5 betina dan 3 jantan, rak akuarium 2 buah seharga Rp 1.000.000, aerator Rp 150.000 dan 6 buah akuarium ukuran tinggi 30 cm, lebar 50 cm dan panjang 90 cm Rp 1.500.000. Sementara itu biaya operasionalnya juga tidak mahal. Jika dikalkulasi, dalam setahunnya, paling tidak setiap peternak yang memiliki tiga set baby lobster hanya butuh dana Rp 3.709.500. Biaya terbesar adalah untuk membayar tenaga kerja, yakni Rp 2.000.000, sedangkan sisanya seperti listrik hanya Rp 420.000, biaya pakan Rp 100.000, penyusunan alat Rp 250.000, penyusunan induk Rp 300.000, dan obat-obatan Rp 500.000.“Saya katakan menjanjikan, karena keuntungan dan modal yang diinvestasikan selisihnya cukup besar. Apalagi, jika baby lobsternya baru dijual pada usia 1 tahun, nilai jualnya akan semakin tinggi. Dalam usia 1 tahun baby lobster bisa mencapai panjang 15 cm. Di luar negeri, harga per-kg ukuran 2,5-7 cm US$ 4, ukuran dewasa 10-13,5 cm US$ 20 dan ukuran 14-20 cm US$ 25. Sedangkan di pasar lokal Rp 175.000/kg,” papar Sigit Budihardjo.Lantas, jika ada yang ingin serius menekuni pembudidayaan baby lobster, bisa datang ke kantor Sudin Peternakan Jakpus di Jalan Tanah Abang I No. 1 gedung C lantai III atau bisa langsung menghubungi salah seorang peternak baby lobster yang sudah berhasil yakni Taufik Handoyo, yang untuk sementara ini masih tinggal di Solo, Jateng.“Kalau soal bibitnya, sudin tidak menyediakan. Hanya pada mereka yang menjadi peserta pelatihan yang akan diberi satu paket baby lobster yang terdiri dari 3 jantan dan 5 betina. Harga satu paketnya Rp 500.000,” tambah Sigit.Harus Serius Meski menjanjikan untung besar, Taufik Handoyo, peternak baby lobster yang juga datang sebagai nara sumber dalam pelatihan itu, menyatakan bahwa jika ingin berhasil seseorang harus mengerjakannya dengan serius, karena jika tidak jangan pernah berharap dapat meraih keuntungan. Karena yang gagal dalam menjalankan bisnis ini juga tidak sedikit. Kendati demikian, peluangnya untuk berhasil tetap besar dan cukup menjanjikan.“Sebenarnya beternak baby lobster itu cukup mudah, seperti memelihara ikan arwana dan ikan lainnya. Baby lobster cukup diletakkan dalam akuarium. Setiap sore diberi makan tiga butir pelet merah jenis super red. Jika sudah bertelur dan menetas, dipindahkan ke akuarium lainnya, karena jika tidak akan dimakan sendiri oleh induknya. Begitu seterusnya setelah berusia kira-kira 6 bulan baby lobster itu sudah bisa dijual, tetapi jika ingin mendapat hasil lebih banyak tunggu sampai berusia 1 tahun,” ujarnya.Untuk diketahui, permintaan dari luar negeri sekarang ini mulai membanjir. Korea, Hong Kong, Jepang, Prancis, Jerman, Belanda, Luxemburg dan Belgia, membutuhkan ribuan ton lobster setiap tahunnya. Tidak terpenuhinya permintaan negara-negara itu karena selama ini, para peternak udang besar lebih berorientasi untuk memenuhi permintaan pasar lobster hias. Padahal, yang namanya baby lobster itu selain enak untuk dipandang juga nikmat untuk disantap.



Copyright © Lobster Air Tawar 2008